Warga Piyak Kanor Bojonegoro Amankan Tanggul Longsor
Dua ratusan warga Desa Piyak, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (26/2), mengamankan tanggul Kali Mengkuris, yang longsor sepanjang 5 meter, yang mengancam tanaman padi sekitar 50 hektare.
“Warga sekarang mengamankan tanggul Kali Mengkuris, dengan membuat igiran agar air Kali Mengkuris tidak meluber menggenangi tanaman padi,” kata Camat Kanor, Bojonegoro Subiyono, di lokasi perbaikan tanggul Kali Mengkuris.
Ia yang didampingi Kasi Tranlimas Kecamatan Kanor, Saat Mujadid, menjelaskan tanggul Kali Mekuris, yang longsor, kalau tidak diigir, airnya bisa meluber dan merendam tanaman padi seluas 50 hektare dengan usia 25 hari di desa setempat.
“Air Kali Mengkuris tidak bisa masuk ke Bengawan Solo. Air Bengawan Solo, sekarang terus meninggi. Kami sudah menyiapkan 500 karung untuk mengamankan tanggul longsor,” jelas dia.
Lebih lanjut ia menjelaskan luapan air banjir Bengawan Solo di wilayahnya yang terjadi sejak dua hari lalu telah merendam tanaman padi di Desa Cangaan, seluas 56 hektare dan di Desa Tambahrejo, seluas 60 hektare, dengan usia rata-rata 60 hari.
Di kedua desa itu, air banjir juga merendam tanaman jagung seluas 45 hektare.
“Sekarang ketinggian air banjir Bengawan Solo masih terus naik, meskipun di daerah hulu surut, sehingga tanaman padi masih akan terendam dengan waktu lama,” katanya, menjelaskan.
Kepala Desa Kalisari, Kecamatan Baureno, Khoirudin menjelaskan genangan luapan air banjir Bengawan Solo juga merendam persawahan, jalan desa, dan pemukiman warga.
“Persawahan tidak ada tanaman padi, sebab sudah dipanen petani. Di desa kami ada lima rumah warga yang terendam air banjir, tapi penghuninya tidak mengungsi,” paparnya.
Data di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, sudah di bawah siaga banjir.
Banjir luapan Bengawan Solo Bojonegoro, juga berangsur-angsur surut, tapi masih siaga II, dengan ketinggian 14,05 meter, Jumat pukul 06.00 WIB.
Sesuai data yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, tanaman padi dan palawija, yang terendam air banjir, antara lain, di sejumlah desa di Kecamatan Kapas. (*/mcb)