Tren Naik, TMA Bengawan Solo Bojonegoro Siaga Kuning
Tinggi Muka Air (TMA) Bengawan Solo mulai mengalami kenaikan sejak Jumat (2/2) dini hari. Dari pantauan Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, tren kenaikan TMA yang terpantau di Taman Bengawan Solo (TBS) 03.00 WIB setinggi 13.35 peilschaal yang berada di siaga Hijau (siaga I). Sementara kondisi terkini pada pukul 16.00 WIB setinggi 14.30 peilschaal atau siaga Kuning (siaga II) dengan tren naik.
Meski di pos pantau TBS mengalami kenaikan, kondisi di wilayah hulu Bengawan Solo yang terpantau di papan duga Karangnongko justru mengalami penurunan. Tercatat kondisi TMA di Karangnongko pukul 06.00 setinggi 28.31 peilschaal dan pukul 15.00 WIB mengalami penurunan di angka 28.05 peilschaal.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Andik Soedjarwo mengatakan, tingginya TMA di Bojonegoro selain disebabkan kiriman air dari wilayah hulu juga disumbang dengan hujan lokal yang setiap hari mengguyur wilayah Kabupaten Bojonegoro.
“Bojonegoro saat ini mengalami intensitas hujan yang cukup tinggi,’ jelasnya.
Seperti diketahui, beberapa hari terakhir hujan deras terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Bojonegoro pada sore hingga malam hari.
Sementara itu, Petugas Posko Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Ngawi Andik menjelaskan hujan yang terjadi di Ngawi dan sekitarnya, mengakibatkan ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, masuk siaga II.
Ia juga menyebutkan naiknya ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, disebabkan memperoleh pasokan air dari Kali Sekayu, dari Madiun, selain tambahan air dari daerah hulu, Jurug, Solo, Jawa Tengah.
“Hujan di hulu merata,” tandasnya.(mcb)