Rawan Longsor, BPBD Lakukan Penguatan Tebing Sungai
Potensi longsor yang terjadi di sungai maupun anak sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro semakin meluas. Bahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro telah menentukan titik-titik rawan longsor yang tersebar di bantaran sungai Bengawan Solo.
Sedikitnya, ada tiga titik yang dianggap paling rawan longsor dan berada tak jauh dari pemukiman warga. Lokasi rawan longsor ini berada di wilayah Desa/Kecamatan Malo, Desa Bogo, Kecamatan Balen serta di Kecamatan Purwosari.
Andik Sudjarwo, Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, mengaku telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pengairan Kabupaten Bojonegoro untuk melakukan tindakan antisipasi longsor di tebing sungai. Bahkan, di Kecamatan Malo telah dilakukan penguatan tebing sungai dengan cara pemasangan bronjong.
“Penguatan tebing sungai sudah dilakukan di Kecamatan Malo. Setelah koordinasi dengan pengairan dan sudah dibronjong,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon seluler, Selasa (10/3/2015).
Ia menyebutkan, selanjutnya akan dilakukan penguatan tebing sungai di Desa Bogo, Kecamatan Balen. Sementara untuk di Kecamatan Purwosari masih menunggu jadwal dari kecamatan.
“Sudah kita siapkan untuk penguatan tebing di tiga titik, termasuk di Kali Gandong. Saat ini masih menunggu jadwal dari kecamatan,” lanjut mantan Camat Tambakrejo ini.
Kali Gandong merupakan anak Sungai Bengawan Solo. Sungai ini mengalir dari daerah selatan Bojonegoro yakni Kecamatan Tambakrejo dan berakhir di Sungai Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Purwosari. Sungai sepanjang 8 kilometer ini sering meluap saat terjadi hujan deras selama beberapa jam di wilayah selatan Bojonegoro.(lya/**mcb)