Kota Surut, Puncak Banjir Bergeser Ke Kanor dan Baureno
Ketinggian air bengawan solo di kota bojonegoro terus turun hal ini tampak terlihat pada, Kamis pagi (11/4/2013) pukul. 02.00 wib papan duga TBS 14,54 (turun). Namun untuk wilayah Timur, khususnya Kecamatan Kanor dan Baureno posisi (SM) Siaga Merah karena penurunan air di kota maupun karangnongko mengakibatkan kenaikan di 2 (dua) wilayah tsb. Saat ini puncak ada di wilayah timur Bojonegoro.
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, bersama TNI dan Polri tetap siaga mengantisipasi beberapa tanggul yang rawan di Kecamatan Kanor dan Baureno dengan menambah personil dan peralatan (Perahu Karet, Mobil Ambulance, Dapur Umum) yang siaga di dua kecamatan tersebut.
“Selain menyiapkan dapur umum pemkab juga menerima bantuan makanan cepat saji dari beberapa elemen masyarakat dan menyalurkan ke beberapa titik pengungsian (Trucuk, Kalitidu, Desa Ngulanan- Dander, Kanor, Balen, Kapas, dan Seputaran Tanggul Kota),” Ungkap Kang Yoto Bupati Bojonegoro yang tidak pernah berhenti memantau kondisi banjir melalui Berita www.bojonegorokab.go.id.
Dijelaskan, sampai saat ini Pemkab telah menerima bantuan makanan siap saji dan telah di distribusikan sejak hari Senin – Kamis (8-11/4/2013) sebanyak 10.150 nasi bungkus.
Sementara itu dari data yang diperoleh di BPBD Bojonegoro, Dampak banjir bengawan solo telah menggenangi. 113 Desa di 15 kecamatan. Sedangkan jumlah warga yang mengungsi sebanyak 3.305 jiwa, KK yang tergenang sebanyak 12.688, areal persawahan yang tergenang padi sebanyak 3.746 Ha, palawija 803 Ha.
Sedangkan, hewan ternak yang diungsikan antara lain kambing sebanyak 1.564 ekor , sapi 2515 ekor. Kemudian fasilitas umum TK terendam 11, SD 28, tempat ibadah Masjid sebanyak 6, dan Musholla 74. Untuk jalan desa yang terendam 125.390 Meter, jalan PU 10.701 Meter dan jembatan sebanyak 23 Unit. (Git/Kominfo)