KLH AMBIL SAMPEL BENGAWAN SOLO BOJONEGORO
Tim Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengambil contoh air Bengawan Solo di dua lokasi di Bojonegoro, Jatim, Rabu (19/6), sebagai usaha untuk mengetahui kualitas air sungai terpanjang di Jawa di daerah setempat.
Bagian Pusat Pengelolaan Ekoregion Jawa Kementerian Lingkungan Hidup Edi Yanto di Bojonegoro, mengatakan, pengambilan contoh air Bengawan Solo di Bojonegoro dilakukan di Desa Ledokwetan dan di Desa Banjarejo, keduanya di Kecamatan Kota Bojonegoro.
Selain itu, ungkapnya, pemeriksaan kualitas air Bengawan Solo juga dilakukan di daerah Bengawan Solo hilir Jatim lainnya, seperti Gresik, Lamongan dan Tuban dan sungai lainnya di seluruh Jatim.
Bahkan, pemeriksaan kualitas air Bengawan Solo di daerah hulu Jateng juga dilakukan beberapa waktu lalu dengan tim yang berbeda .
“Pemeriksaan air akan dilakukan di Laboratorium Biologi Lingkungan Pengendalian Penyakit (PP) Jogjakarta. Di setiap daerah yang contoh airnya diambil di dua lokasi,” jelas Edi didampingi Deputi Manajer Teknik Laboratorium Biologi Lingkungan Pengendalian Penyakit (PP) Jogjakarta Ponirah Hayu.
Lebih lanjut ia menjelaskan pemeriksaan kualitas air Bengawan Solo sudah berjalan sejak 2011 lalu yang kemudian diulang setiap tahunnya dengan pengambilan air berkisar Juni-Juli. Sesuai rencana pemantauan kualitas air dilakukan selama lima tahun.
Mengenai hasil pemeriksaan yang sudah berjalan, Edi mengaku tidak bisa menjelaskan dengan alasan pihaknya hanya sebatas melakukan pemeriksaan kualitas air.
“Tindak lanjutnya hasil pemeriksaan kualitas air kami serahkan ke semua kabupaten dan kota. Sesuai data itu daerah bisa mengambil langkah-langkah tindakan yang diperlukan,” tandasnya.
Ia menyebutkan kedatangannya dengan Tim Laboratorium Biologi Lingkungan PP Jogjakarta itu, selain untuk mengambil contoh air, juga menyerahkan data hasil pemeriksaan kualitas air Bengawan Solo di Bojonegoro 2012 lalu kepada pemkab.
Deputi Manajer Teknik Laboratorium Biologi Lingkungan Pengendalian Penyakit (PP) Jogjakarta Ponirah Hayu menjelaskan sesuai hasil pemeriksaan kualitas air Bengawan Solo tahun lalu juga di dua lokasi menunjukkan kadar BOD dan COD yang berbeda.
Ia menunjukkan pemeriksaan kualitas air Bengawan Solo di dua lokasi itu ada 22 item dengan hasil pemeriksaan kadar BOD di Desa Ledokwetan mencapai 3,8 mg/liter dan di Banjarjo 2,2 mg/liter. Sesuai ketentuan kadar BOD yang masih diperbolehkan untuk air kualitas I 2 mg/liter dan kelas II 3 mg/liter.
Untuk kadar COD masing-masing 12 mg/liter dan 8 mg/liter, sedangkan yang diperbolehkan untuk air kualitas I 10 mg/liter dan air kualitas II 25 mg/liter.
“Kalau melihat data ini kadar keasaman air Bengawan Solo di Ledokwetan sudah melampaui ambang batas yang diizinkan, tapi di Desa Banjarjo masih aman,” pungkasnya. (jok)