Ketinggian Air Bengawan Solo di Bojonegoro Aman
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Kamis (4/2), mengatakan bahwa kondisi sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur masih aman, di bawah siaga banjir, meskipun ketinggian air di daerah hilir, mengalami peningkatan.
“Pagi ini ketinggian air masih di bawah siaga banjir,” kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Suyono, Kamis(4/2).
Ia menjelaskan naiknya ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir Jawa Timur, mulai Bojonegoro juga Tuban, disebabkan ada tambahan pasokan air dari daerah hulu, Jawa Tengah dan Ngawi.
“Meningkatnya ketinggian air Bengawan Solo dari daerah Ngawi, juga dari Solo, Jawa Tengah,” ucapnya, menegaskan.
Sesuai data, ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer, mencapai
25,50 meter, Kamis pukul 09.00 WIB.
“Ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, turun dibandingkan tiga jam lalu, yang ketinggiannya mencapai 25,72 meter,” jelas Suyono.
Namun, kata dia, ketinggian air di Bojonegoro, masih merambat naik dengan ketinggian mencapai 11, 17 meter, Kamis pukul 09.00 WIB.
Pantauan kanalbojonegoro.com di sejumlah lokasi tambangan perahu Bengawan Solo, di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, juga di Desa Ledokkulon, Kecamatan Trucuk, menjumpai kegiatan warga yang menyeberang untuk melaksanakan kegiatan ke kota tidak ada perubahan.
“Saya tetap menyeberang dengan naik perahu tambang, meskipun air Bengawan Solo mengalami peningkatan,” jelas seorang warga Trucuk, Ulya, menjelaskan.
Tambangan perahu yang melintasi dungai Bengawan Solo di Bojonegoro ini menjadi akses utama warga yang akan menuju ke wilayah Kota Bojonegoro.
“Kalau tidak nambang ya harus memutar jauh lewat bendung gerak atau Soko, Tuban,” tandasnya.(mcb/*)