Independent Reporting Mechanism (IRM) Menilai Perjalanan OGP
Tim IRM (Independent Reporting Mechanism) Internasional yang merupakan bagian dari Open Government Partnership (OGP) mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan OGP di Kabupaten Bojonegoro yang merupakan wakil Indonesia.
Tim yang dipimpin oleh Anton Novenanto Dosen Universitas Brawijaya Malang ini hadir bersama rekannya menggali informasi dan meneliti perjalanan dan pelaksanaan OGP di Bojonegoro selama 2 hari, mereka mengamati bagaimana jalannya keterbukaan pemerintahan dan partnership.
Hari pertama, Kamis 10 Agustus 2017 tim IRM berkunjung ke Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Bojonegoro untuk melakukan pendalaman. Kegiatan pendalaman tersebut dihadiri dari BAPPEDA, Dinas PMD, BPKAD, Bagian Pembangunan, NGO Bojonegoro Institute (BI), dan perwakilan dari salah satu pemerintah desa.
Tim Independent Reporting Mechanism / IRM (Mekanisme Pelaporan Independen) adalah sarana utama dimana semua pemangku kepentingan dapat melacak kemajuan OGP di negara-negara peserta.
IRM menghasilkan laporan kemajuan independen tahunan untuk setiap negara yang berpartisipasi. Laporan kemajuan menilai pemerintah mengenai pengembangan dan pelaksanaan rencana aksi OGP, kemajuan dalam memenuhi prinsip pemerintah terbuka, dan membuat rekomendasi teknis untuk perbaikan.
Laporan ini dimaksudkan untuk merangsang dialog dan meningkatkan akuntabilitas antara pemerintah anggota dan warga negara. Selain menerbitkan laporan, IRM juga merilis semua datanya dalam format data terbuka.
Kabid Layanan E-Government Dinas Kominfo Alit Saksama Purnayoga menjelaskan bahwa hari pertama awal pengamatan dimulai dengan mengikuti Sosialisasi dan Pelatihan Pemanfaatan Papan Instrumen Revolusi Data yang diselenggarakan oleh Bojonegoro Institute (BI) bersama TP PKK Kabupaten Bojonegoro, EMCL, dan instansi-instansi terkait.
Kegiatan berlanjut dengan diskusi dengan tim pelaksana teknis OGP bersama NGO, tentang awal mula perjalanan dan pelaksanan 5 rencana aksi yang sampai saat ini berjalan di Bojonegoro. “Beberapa hal menarik menurutnya adalah transparansi dan keterlibatan publik dalam pelayanan dari level kabupaten sampai tingkat desa yang belum mereka temui di daerah lain”, jelas Alit.
Alit Saksama P, juga menyampaikan bahwa penelitian akan berlanjut sampai besok (Jum’at, 11 Agustus 2017) dengan mengikuti manajemen review di rumah dinas Bupati dan Dialog Interaktif di Pendopo Malowopati.
Tim IRM menyampaikan penilaian bahwa seluruh renaksi yang ada sangat aplikatif dan bermanfaat untuk masyarakat. Tim penilai independen (IRM) tersebut sebelumnya telah mengikuti workshop di Belgia untuk lebih mendalami proses partnership (kemitraan) antara pemerintah, NGO dan masyarakat sipil.
Tim IRM akan datang kembali pada bulan oktober 2017 dengan agenda memaparkan hasil penelitian saat ini dan menyampaikan buku hasil laporan pelaksanaan OGP di Bojonegoro. (Nuty/Dinkominfo)