Harmoni Dengan Banjir, Pemkab Bojonegoro Siapkan Strategi
Memasuki musim penghujan saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, melakukan berbagai persiapan dan meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana yang mengintai masyarakat seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kepala BPBD, Andik Sudjarwo, menyampaikan, pemkab telah membuat strategi dalam menghadapi kebencanaan diantaranya menyiapkan peralatan dan perlengkapan, logistik, personil dan peta titik pengungsian. Untuk kesiapan personil BPBD mensiagakan 50 orang, SAR Bojonegoro 50 orang,SAR Potensi/Masyarakat 160 orang, TAGANA (Disnakertransos) 20 orang, Satgas Sos (Disnakertransos) 21 orang, FPBI 20 orang, Linmas 2,000 orang, PMI (SIBAT) 100 orang.
“Kami juga menyiapkan fase kesiapan dalam menghadapi bencana banjir tahun ini,” ujarnya.
Dalam penanganan bencana banjir, Andik menyatakan tidak dapat berdiri sendiri melainkan menggandeng stakeholder lainnya seperti dalam hal Peralatan dan kebutuhan dapur umumyang disiapkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, PMI, persiapan alat Berat (Escvator, Truk) Karung Berisi Pasir, Material banjir oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pengairan, Pengawasan Doorlaat (Pintu Tanggul), Papan Duga (peil Schaal) oleh BBWS ,UPTD AWS, persiapan Obat-Obatan oleh Dinas Kesehatan , dan akomodir bantuan bencana oleh ormas dan LSM lainnya.
“Dalam penanganan bencana, Insya Allah semua kebutuhan dan perispan tidak ada kendala,” imbuhnya.
Untuk daerah rawan bencana, yang telah dilakukan BPBD beserta instansi lainnya adalah aktifasi Pusdalops BPBD Bojonegoro, mengaktifkan posko Kecamatan, menyiapkan dan mendirikan tempat pengungsian, menyiapkan kebutuhan dasar pengungsi.
Tidak itu saja, pihaknya juga menyiapkan mobil toilet di tempat pengungsian gedung serba guna, menyiagakan mobil ambulance di tempat pengungsian, menyiapkan mobil tangki air bersih, menyiagakan alat berat, menyiapkan karung beserta pasir , menyiapkan peralatan perlengkapan penanganan bencana.
“Kami juga memberikan tindakan pada siaga satu sampai dengan tiga,” tegas Andik.
Usai banjir, Pemkab akan menginvetarisir jalan-jalan rusak dan segera melakukan perbaikan jangka panjang maupun jangka pendek. Jangka pendeknya mungkin bisa dilakukan penambalan jalan-jalan yang berlubang agar tidak membahayakan penguna jalan. Sementara jangka panjang adanya pembenahan drainase disetiap kecamatan dan normalisasi sungai-sungai besar yang ada di Bojonegoro. (dwi/mcb)