Hari Terakhir Jatim Digifest 2024, Dinas Kominfo Bojonegoro Tampilkan Berbagai Inovasi Unggulan
Jatim Digital Festival (Digifest) Jawa Timur 2024, Kamis (24/10/2024) memasuki hari terakhir pameran. Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojonegoro menampilkan beberapa inovasi unggulannya. Yakni, meliputi tujuh (7) aplikasi/website, potensi daerah, hingga konsep booth yang mengambil ide dari seorang filsuf Ockham.
“Dari Kabupaten Bojonegoro, ada tujuh aplikasi atau website. Kami juga membawa beberapa produk lokal seperti kerajinan kayu jati untuk dekorasi booth,” jelas Abdullah Rozi, salah satu staf yang bertugas di booth Dinas Kominfo Kabupaten Bojonegoro saat ditemui di GOR Rangga Jawa Anoraga, Tuban.
Rozi menjelaskan tujuh aplikasi/website yang dipresentasikan. Pertama, Sistem Informasi Manajemen Perizinan (SIMANIZ) (https://simaniz.bojonegorokab.go.id/), yaitu pelayanan perizinan dan non perizinan daerah secara elektronik melalui PTSP Elektronik. Ini sebagai media elektronik penyelenggara perizinan dan media informasi bagi pemohon izin.
Kedua, DAMISDA (https://damisda.bojonegorokab.go.id/), yakni Data Mandiri Kemiskinan Daerah yang berfokus pada penguatan strategi penanganan kemiskinan daerah.
Ketiga, Satu Data (https://data.bojonegorokab.go.id/) ialah platform yang menyediakan data statistik, informasi geografis, serta data lainnya yang relevan dengan kondisi dan perkembangan Bojonegoro.
Keempat, Portal Bojonegoro (https://bojonegorokab.go.id/). Kelima K’POB (https://kpob.bojonegorokab.go.id), platform yang bergerak untuk penjaringan atlet. Keenam, ASTRO (Aplikasi Stunting Bojonegoro) (https://astro.bojonegorokab.my.id/) dengan leading sektor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB). Aplikasi ini memberikan pendekatan yang komprehensif dan terkoordinasi dalam pencegahan dan penanggulangan stunting. Dan terakhir, adalah INFORGA (Info Harga Bojonegoro) (https://disdag-online.bojonegorokab.go.id/)
“Untuk Satu Data, berdasarkan kunjungan dari Dinas Kominfo Provinsi Jatim kemarin, akan bersinergi dengan Bojonegoro. Sementara minat pengunjung rerata terkait Satu Data,” jelasnya.
Sementara itu, tema booth mengusung digitalisasi ini berkonsep kesederhanaan. Konsep ini terinspirasi dari salah satu filsuf yang bernama Ockham dengan Teori Gunting. Artinya, kalau ada dua konsep tentang satu hal, yang satu sederhana to the point, dan yang satu rumit berbelit-belit, pastinya keputusan yang lebih benar diambil yang sederhana.
Pihaknya berharap, dengan adanya event Digifest ini, semakin banyak pengunjung yang tahu potensi yang ada di Bojonegoro.
Pada malam penutupan Jatim Digifest, juga sekaligus penyerahan penghargaan stand terbaik, penyerahan hadiah lomba E-Sport, dan penyerahan hadiah lomba Junior Hacker Competition. [cs/nn]