Bojonegoro, Media Center – Sebagai upaya pembinaan dan evaluasi serta memberikan apresiasi penghargaan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) yang berprestasi di Jawa Timur, Pemprov Jawa Timur melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menggelar Lomba BUMDes Provinsi Jawa Timur Tahun 2020.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Jaya Tirta Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor terpilih mewakili Kabupaten Bojonegoro dalam lomba BUMDes Jawa Timur 2020. Penilaian oleh Tim Lomba BUMDes Provinsi Jawa Timur dilakukan Selasa (4/8/2020) secara virtual. BUMDes Gedongarum lolos tahap penilaian administrasi pada 21 Juli lalu bersama 11 BUMDes dari 32 BUMDes yang mendaftarkan diri.
Presentasi dilaksanakan selama ± 30 menit, 5 menit untuk penayangan video, 10 menit untuk presentasi yang dilakukan oleh Ketua BUM Desa dan 15 menit untuk pendalaman serta tanya jawab. Penilaian sendiri diantaranya pada segi kelembagaan, pengelolaan usaha, kinerja keuangan, kemitraan, pertanggungjawaban, pelaporan, pengawasan dan pembinaan BUMDes.
Kepala Dinas BPMD Bojonegoro, Machmuddin menuturkan BUMDes Jaya Tirta Desa Gedongarum memang punya kapasitas untuk mengikuti lomba BUMDes se-Jatim. Karena kinerjanya cukup bagus. “Jaya Tirta mewakili Bojonegoro tahun ini setelah dilihat dari sistem pengelolaan kemitraannya yang cukup bagus,” katanya.
Sementara itu, Ketua BUMDes Jaya Tirta Sunarko menuturkan merasa senang karena BUMDes yang dipimpinnya bisa mewakili Bojonegoro. Menurut dia, pelaksanaan penilaian siang tadi berjalan lancar. “Tahapan setelah ini dipilih 3 kandidat terbaik,” tuturnya.
BUMDes Jaya Tirta memang punya banyak keunggulan. Sunarko menjelaskan, BUMDes Jaya Tirta sudah ada sejak 2004. Namun resmi menjadi BUMDes pada 2008 lalu. Beberapa bidang usaha yang digarap diantaranya pipanisasi karena Gedongarum merupakan desa di bantaran sungai Bengawan Solo. “Alhamdulillah hasilnya produk pertanian di Gedongarum bisa 11-12 ton perhektar,” terangnya.
Secara permodalan, BUMDes telah mendapatkan modal dari APBDesa sebesar 90.000.000 pada tahun 2004 yang digunakan untuk usaha pompanisasi atau irigasi tersier. Pada tahun 2019 telah mendapatkan BKD sebesar Rp 100 juta yang bersumber dari APBD Bojonegoro dan dana sharing dari APBDesa sebesar Rp 10 juta.
Selain itu juga terdapat keikutsertaan modal dari masyarakat. Dengan manajemen yang baik, maka saat ini omzet usaha pompanisasi BUMDes Jaya Tirta mencapai Rp 4 hingga Rp 5 miliar/tahun dan telah memiliki 50 karyawan. BUMDes tersebut juga sudah merencanakan beberapa program unggulan, diantaranya pembelian gabah dari petani lalu digiling dan dijual dalam bentuk produk beras. Penjualan bisa lewat online maupun offline, hal ini sangat bersinergi dengan Program Petani Mandiri yang merupakan Program Prioritas Kabupaten Bojonegoro.
“Saat ini baru jasa penggilingan padi dengan melayani masyarakat sekitar. Ke depan kita punya banyak program pengembangan usaha. Ini sejalan dengan program kabupaten untuk menjadikan Bojonegoro lumbung pangan,” terang Sunarko
Dari usaha tersebut, maka telah membawa dampak yang positif terhadap peningkatan produksi pertanian serta peningkatan PADesa Gedongarum dimana BUM Desa Jaya Tirta telah berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PADesa) sebesar 25% dari SHU (sesuai AD/ART) pada kisaran nominal Rp 200 hingga Rp 400 juta per tahun. Selain itu BUMDes Jaya Tirta bersama Pemerintah Desa juga memberikan manfaat untuk kegiatan sosial kemasyarakatan antara lain pemberian santunan pada orang yg sakit, yatim piatu, fakir miskin dan disabilitas.(NN)