BPBD Lakukan Pemasangan dan Pemantauan Doorlat Di Sepanjang Tanggul
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro telah melakukan pemasangan doorlat di sepanjang tanggul. “Kami sejak pukul 18.15 WIB tadi sudah melakukan pemasangan Doorlat disepanjang tanggul dan juga melakukan pemantauan keamanan doorlat,” ungkap Kepala BPBD Pemkab Bojonegoro,Andik Sudjarwo diruang kerjanya, Sabtu (26/11) Pukul 19.30 malam ini.
Dijelaskan ketika Tinggi Muka Air Sungai Bengawan Solo di angka 14.90 peilschal maka doorlat sudah mulai ditutup. “Beberapa titik juga sudah dijaga oleh aparat keamanan seperti di Jetak, Klangon, Ledokkulon dan Ledokwetan serta Gang Patmo yang terletak di Jalan Jaksa Agung Suprapto,” ujarnya.
Hal Ini dilakukan untuk memastikan bahwa doorlat tersebut aman baik secara konstruksi maupun keadaan. Pemasangan doorlat dimulai sejak pukul 18.15 WIB ketika TMA di angka 14.90 peilschal.
Menurut Andik, lima titik ini dijaga oleh aparat keamanan baik TNI,Polri, Satpol PP dan Satuan Perlindungan Masyarakat serta Babinkamtibmas. Dijelaskan pihaknya juga melakukan pemantauan di setiap titik utamanya doorlat. Hingga pukul 20.00 WIB personil BPBD tampak mengangkut karungppasir untuk memperkuat tanggul dan beberapa doorlat di jetak sampai klangon juga sudah terpasang.
Tampak beberapa personil gabungan menumpuk sak pasir dan memastikan doorlat dalam kondisi yang aman meski hujan mengguyur aktifitas penguatan doorlat tetap dilakukan. Sementara itu saat ini pengungsi sudah ada di Gedung Serbaguna yang telah disiapkan dapur umum dan Pos Pemeriksaan Kesehatan yang bisa dimanfaatkan oleh para pengungsi.
Sementara itu data yang masuk di BPBD Kabupaten Bojonegoro laporan kejadian kerusakan bencana banjir bengawan solo tanggal 26 Nopember sebagai berikut. Kecamatan Bojonegoro desa terdampak di Ledokwetan jalan desa tergenan dengan ketinggian 25 cm dan Ledokkulon 172 rumah tergenang.
Untuk Kecamatan Kalitidu banjir merendam 162 KK di Desa Mojo, dan 1 SD terdampak serta jalan desa terendam dengan ketinggian 40 cm. Desa Bogo banjir merendam 27,5 hektar dan 450 meter jalan desa terendam dengan ketinggian 30 cm. Desa Nguken Kecamatan Padangan 1 hektar tanaman padi terendam.
Desa Ngablak Kecamatan Dander banjir merendam 1.723 KK ,5 hektar tanaman padi, 5’hektar pekarangan dan 100’meter jalan desa terendam dengan ketinggian 50 cm. Untuk Kecamatan Malo banjir merendam 2 hektar tanaman polowijo, 10 hektar tanaman padi di Desa Rendeng dan 7 hektar tanaman polowijo di Desa Tulungagung.
Kecamatan Balen banjir akibat luapan sungai bengawan solo merendam tanaman padi dab poliwijo dengan rincian 80 hektar tanaman padi dI Desa Mulyorejo, 3 hektar tanaman padi dan 2 hektar tanaman poliwijo di Desa Sekaran. 150 hektar tanaman padi dan 5 hektar tanaman polowijo dan 1 sekolah terendam di Desa Sarirejo. 90 hektar tanaman padi dan 15 hektar tanaman polowijo dI Desa Pilanggede.
Sedangkan Desa Kedungdowo banjir merendam 30 hektar tanaman padi, Kedungbondo 5 hektar tanaman padi dan 2 hektar tanaman polowijo juga mengalami nasib serupa. Di Desa Mulyoagung banjir merendam 15 KK dan 4 hektar tanaman padi.
Untuk Kecamatan Trucuk desa terdampak di Sumbangtimun, Padang, Mori, Trucuk dan Tullungrejo. Sehingga total daerah terdampak yang masuk di BPBD yakni 21 desa di 8 Kecamatan, 2.072 KK terdampak, 378’hektar tanaman padi, 33 hektar tanaman poliwijo, 10 hektar pekarangan,2 lembaga sekolah,550 meter jalan desa dan 50 meter jalan lingkungan di Desa Sarirejo Kecamatan Balen.