BPBD Bojonegoro Berlakukan Siaga Banjir Bengawan Solo
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memberlakukan siaga banjir dalam menghadapi meluapnya Bengawan Solo di daerahnya, dengan ketinggian air pada papan duga di Bojonegoro, mencapai 13,30 meter, Senin (8/2) pukul WIB.
“Pemberlakuan siaga I dalam menghadapi banjir Bengawan Solo, mulai diberlakukan hari ini, karena ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro, mencapai 13,30 meter, pukul 06.00 WIB,” kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Sukirno, Senin (8/.2).
Namun, kata dia, BPBD belum menggelar posko bersama dengan melibatkan berbagai instansi terkait dalam menghadapi meluapnya sungai terpanjang di Jawa di daerahnya. Apalagi, ketinggian air masuk siaga I, belum ada wilayah di daerahnya yang terendam air Bengawan Solo.
Posko bersama digelar kalau ketingian air Bengawan Solo, masih naik menjadi 14,00 meter (siaga II).
“Posko bersama melibatkan berbagai instansi terkait kami lakukan ketika air Bengawan Solo masuk siaga II bergerak ke siaga III (15,00 meter),” katanya, menegaskan.
Data ketinggian air Bengaan Solo di Unit Pelaksana Teknis Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, ketinggian air Bengawan Solo masih terus naik.
“Kenaikan air hari ini rata-rata sekitar 0,30 meter per jamnya,” jelas Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Pandu.
Ia memperkirakan naiknya air Bengawan Solo di Bojonegoro, disebabkan memperoleh pasokan air dari daerah hulu, Ngawi.
“Tapi saya belum memperoleh laporan perkembangan ketinggian air di Ndungus, Ngawi,” jelas dia.
Tapi, lanjut dia, ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, di daerah hulu Kota Bojonegoro, terjadi kenaikan air yang cukup tajam yang semula ketinggian airnya hanya 26,30 meter, menjadi 27,16 meter, Senin pukul 06.00 WIB.
Sesuai pemetaan BPBD bahwa daerah yang rawan dilanda banjir Bengawan Solo, tercatat sebanyak 146 desa yang tersebar di 16 kecamatan, antara lain, Kecamatan Kalitidu, Trucuk, Dander, Kota dan Kanor.
Tidak hanya itu, banjir bandang juga rawan melanda 32 desa yang tersebar di 10 kecamatan, antara lain, di Kecamatan Temayang, Tambakrejo, Sukosewu, Kapas, juga kecamatan lainnya. (*/mcb)