BPBD Bojonegoro Akan Perbaiki Jembatan Ambrol Ngraho
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan akan memperbaiki secara darurat jembatan Ngindung di Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, yang ambrol pondasinya dengan diameter 3,8 meter, Senin (22/2).
“Kami akan memperbaiki darurat jembatan Ngindung, Ngraho, kalau memang dibutuhkan perbaikan segera,” kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Sukirno, Senin (22/2).
Namun, menurut dia, kalau laporan Camat Ngraho, Kardjono terkait ambrolnya jembatan bahwa perbaikan jembatan Ngindung harus permanen, maka akan ditangani langsung Dinas Pekerjaan Umum (PU).
“Kami masih menunggu laporan Camat Ngraho, soal ambrolnya jembatan Ngindung,” jelas dia.
Camat Ngraho, Bojonegoro Kardjono, menjelaskan jembatan Ngindung longsor di tengah jembatan dengan diameter 3,8 meter persegi, disebabkan tergerus arus air pengaruh hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
“Longsornya pondasi jembatan Ngindung,di jalan poros kecamatan Ngraho itu, terjadi sekitar pukul 13.30 WIB,” jelasnya.
Menurut dia, sebelum pondasi jembatan longsoro, kondisi air sungai di jembatan cukup tinggi dan mengerus pondasi jembatan.
“Seluruh badan jembatan di tengah-tengahnya ambrol,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan jalur jalan raya dari Desa Luwihaji, yang melalui jembatan itu, tidak bisa dilalui, sehingga warga harus memutar kalau akan keluar desa.
Warga menutup jembatan dengan bambu, baik dari kedua jalur, agar tidak ada kendaraan yang melalui jembatan. Di lokasi jembatan juga ditempatkan petugas dan lampu penerangan, agar tidak menimbulkan korban.
Jembatan Ngindung, memiliki panjang 7,5 meter, dengan lebar 3,8 meter, dibangun, pada 1993.
“Warga kalau akan keluar harus memutar lewat Desa Sugihwaras, juga di Kecamatan Ngraho, dengan jarak tempuh lebih jauh,” ucapnya. (*/mcb)