Bojonegoro Raih Penghargaan IDEA 2016
Satu lagi penghargaan Tingkat Nasional yang diperolehKabupaten Bojonegoro dalam ajang Indonesia Digital Economy Award 2016 (IDEA) untuk kategori The Rising Start sebagai Kabupaten yang bisa melakukan lompatan cepat dalam Pengembangan IT Tingkat Nasional, sedangkan untuk Kota diraih oleh Kota Semarang Jawa Tengah.
Penghargaan Indonesia Digital Economy Award 2016 (IDEA) yang diterima langsung oleh Bapak Kusnadaka Tjatur P Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojonegoro pada acara yang dikemas dalam rangkaian “Jakarta Marketing Week 2016” (JMW 2016) di Mal Kota Kasablanka Jakarta, Rabu (11/5/2016).
Lalu, apa yang disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojonegoro dalam presentasinya, sehingga kabupaten bojonegoro meraih kategori The Rising Start dalam ajang penghargaan Indonesia Digital Economy Award (IDEA) 2016. Bojonegoro merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang wilayahnya berada di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo. Di sisi selatan, berupa dataran tinggi, sedangkan di utara dataran rendah. Dan, hampir 40% wilayahnya berupa hutan. Selain Kekeringan, Banjir dan Tanah Gerak yang membuat 80% jalan Bojonegoro banyak rusak, pada Tahun 2008 Kabupaten Bojonegoro memiliki sejarah panjang dalam kemiskinan, pertumbuhan ekonomi Daerah rendah, Tingkat kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah juga rendah.
Selain permasalahan diatas, ada tantangan lain yang mesti dihadapi Bojonegoro. Tantangan utama adalah soal mindset masyarakat dan Stakeholder yang belum menerima urgensi dari digitalisasi tersebut, terbatasnya SDM kompenten IT, Tidak ada Perguruan Tinggi berbasis IT. Lalu, Bojonegoro bukanlah wilayah industri dan juga bukan daerah tujuan wisata, sehingga kurang menarik investor.
Namun begitu, hal tersebut tidak menghalangi pemerintah daerah tersebut untuk melakukan digitalisasi. Sejak tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro telah membuat grand design untuk melakukan digitalisasi. Konsep yang diusung adalah Cepat, Tepat, dan Bermanfaat.
“Untuk mengatasi semua tantangan tersebut, kami harus menggandeng atau berkolaborasi dengan komunitas masyarakat yang sudah teredukasi mengenai internet. Sebagai contoh, dengan para blogger atau penggiat dunia teknologi,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bojonegoro di acara Indonesia Digital Economy Award (IDEA), Jakarta Marketing Week 2016, hari ini (11/05/2016).
Bojonegoro bersikeras melakukan digitalisasi lantaran ingin mewujudkan pemerintahan yang transparan dan keterbukaan informasi publik. Di sisi lain, ingin mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayahnya melalui Aplikasi Display Produk IKM, Info Harga kebutuhan Pokok Masyarakat, Informasi lowongan kerja, dan ada aplikasi SIMTAPAT, yakni Sistem Informasi Tanam dan Panen Tepat untuk memberikan informasi prediksi produksi padi dan jagung, kebutuhan pupuk, Air dan Bibit. Untuk mewujudkan apliklasi SIMTAPAT ini, Dinas Komunikasi dan Informatika Bojonegoro menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Terbukti, dengan menerapkan teknologi informasi, pertumbuhan ekonomi Bojonegoro meningkat. Pertumbuhan ekonomi Bojonegoro meningkat 19,87% dalam dua tahun terakhir. Dan diakhir presentasinya Bapak Kusnandaka menyampaikan bahwa bukan berapa besar anggaran untuk TIK, tapi seberapa tinggi kemanfaatannya”
Pada kesempatan yang sama Bapak Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara mengajak para Kepala Daerah untuk mengadopsi TIK sebagai sebuah kebutuhan yang tidak terhindarkan di era sekarang. Ia mengatakan tidak perlu takut untuk menerapkan TIK ini. TIK adalah hal yang tak bisa dihindari oleh Pemerintah Daerah saat ini. Saya mengapresiasi para pemenang IDEA tahun ini dan semoga para pemenang bisa menjadi contoh bagi pemerintah daerah lainnya.