Antisipasi Kekeringan Bojonegoro, Mentan Guyur 300 Pompa Air
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan bantuan pompa air pada Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sebanyak 300 unit, di Desa Simorejo, Kecamatan Kanor, Rabu 24 Juni 2015 .
Mentan tiba di lokasi pukul 13.00 menggunakan helikopter bersama Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko dan Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu usai melakukan panen bawang merah di Probolinggo dan panen cabai di Malang. Mentan langsung meninjau lahan kekeringan dan memberi bantuan pompa air pada kelompok tani.
Mentan mengatakan, pemberian bantuan pompa air dalam jumlah besar ini sebagai langkah kongkret mengantisipasi kekeringan yang mulai melanda lahan pertanian Bojonegoro pada awal musim kemarau tahun ini. Kementerian Pertanian telah memberikan bantuan pompa air untuk Pemkab Bojonegoro sebanyak 83 unit yang bersumber dari bantuan dana refocusing, APBN, dan APBN Perubahan 2015. Kemudian, Kementan mengucurkan bantuan pompa air sebanyak 20 ribu – 30 ribu unit untuk seluruh Indonesia.
“Tadi Pemkab Bojonegoro melalui Pak Bupati meminta tambahan bantuan pompa air 27 unit, tetapi kami katakan untuk Bojonegoro, kami beri bantuan pompa sebanyak 300 unit. Dan saya minta dalam waktu satu minggu pompanya sudah ada di petani, kita harus gerak cepat atasi kekeringan,” kata Mentan.
Mentan mengungkapkan telah melakukan langkah antisipasi kekeringan secara nasional yakni sejak awal tahun. Luas lahan pertanian yang dilanda kekeringan secara nasional yaitu sebesar 198 ribu hektare, sedangkan khusus di Bojonegoro, lahan pertanian rawan kekeringan sebesar 10.128 ribu hektare. Adapun daerah di Pulau Jawa selain Bojonegoro yang rawan dilanda kekeringan yakni Kabupaten Indramayu Jawa Barat dan Kabupaten Demak Jawa Tengah.
Mentan berjanji akan memberikan tambahan bantuan anggaran di tahun 2016 untuk Pemkab Bojonegoro karena produksi padi di Bojonegoro melebihi target yang diberikan. Namun, Mentan meminta Pemkab Bojonegoro agar fokus dan serius melakukan langkah antisipasi kekeringan pada lahan 10.128 hektare tersebut.
“Kami janji akan beri anggaran di tahun 2016 yang lebih besar, tapi tolong amankan lahan kering 10.128 hektare itu,” ujar Mentan.
Dalam kesempatan ini, Mentan menegaskan tidak akan melakukan impor pangan khusunya beras dan memintan petani agar menjual gabahnya ke Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog). Menurutnya, produksi dalam negeri cukup dan aman selama bulan Ramadhan dan sampai Lebaran.
“Produksi padi di Jawa Timur dalam 2 bulan ke depan yakni sebanyak 500 ribu ton. Dengan produksi sebesar ini, maka kebutuhan beras aman, tidak ada impor,” ujar Mentan.
Bupati Bojonegoro H Suyoto mengatakan produksi padi di Bojonegoro setiap tahunnya mencapai 1 juta ton dari total luas lahan sawah sebesar 77 ribu ha. Sedangkan kebutuhan beras di Bojonegoro setiap tahunnya hanya sebesar 500 ribu ton.
“Artinya Bojonegoro bisa menyumbang produksi nasioanal sebesar 500 ribu ton per tahun,” kata Suyoto.
Terkait penyelamatan tanaman padi dari ancaman kekeringan, Suyoto mengungkapkan telah menyusun beberapa upaya penyelamatan untuk mencapai swasembada pangan yaitu melakukan normalisasi atau pengerukan Waduk Pacal dan pembuatan Waduk Gonseng, mengatur pembagian air secara cermat, cepat dan tepat, sampai mengawal pembagian air dengan ketat.
“Selain itu, kami akan lakukan program pembuatan 1.000 embung dan menjamin kelancaran pendistribusian pupuk yang tepat sasaran,” ujar Suyoto.
Hadir dalam kegiatan ini yaitu Bupati Bojonegoro, H. Suyoto, Direktur Pengelolaan Air dan Irigasi, Tunggul Iman Panudju, dan Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Propinsi Jawa Timur, Wibowo Ekoputro
Sumber : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/642914-antisipasi-kekeringan-bojonegoro–mentan-guyur-300-pompa-air