Antisipasi Flu Burung, Segera Lapor Jika Temukan Unggas Mati Mendadak
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro menyatakan, di tahun 2015 ini Bojonegoro masih bebas kasus flu burung. Beberapa waktu lalu, ada laporan dari warga di Kelurahan Mojokampung, tentang unggas yang mati mendadak. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, dinyatakan negatif flu burung.
“Begitu ada laporan langsung kami cek ke lokasi, dan hasilnya negatif flu burung,” ungkap Catur Rahayu, Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro.
Catur Rahayau mengatakan, selain memberikan penyuluhan ke peternak melalui tim kesehatan hewan yang ada di lapangan, Disnakkan Bojonegoro juga memberikan vaksin pada unggas dan hewan ternak lainnya. Tak hanya itu, pihaknya memberikan penyuluhan rutin kepada para peternak melalui tim lapangan dan pamong desa soal pencegahan penyakit yang disebabkan virus H5N1 ini.
“Karena flu burung sulit dideteksi lantaran gejala yang mirip penyakit unggas lainnya seperti Newcastle Diseases atau tetelo, Dinas Peternakan pun melakukan berbagai langkah astisipatif,” lanjutnya.
Di tahun 2013 lalu ada sebanyak 6 kasus dengan jumlah kematian atau mortalitas sebanyak 3238 ekor. Sementara kasus di tahun 2014 menurun menjadi 3 kasus dengan jumlah mortalitas hingga 5615 ekor unggas. Kasus tahun 2014 tersebut terjadi di Desa Sidomukti, Kasiman; Desa Ngumpakdalem, Dander dan Desa Bumirejo, Kepohbaru. (**mcb)