Aliran Air Terhambat, Banjir Rendam Ratusan Hektare Lahan Padi
Hujan deras pada Rabu (23/11) sore hingga petang menyebabkan ratusan hektare tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Kapas dan Kota, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur terendam air banjir.
Saat dikonfirmasi, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Sukirno, menjelaskan banjir yang terjadi di sejumlah desa itu dipengaruhi hujan deras yang terjadi sehari lalu.
“Curah hujannya sangat tinggi sehingga dengan cepat menimbulkan genangan banjir di sejumlah lokasi,” ucapnya, Kamis (24/11).
Kepala Desa (Kades) Kalianyar, Kecamatan Kapas, Ibnu, menyebutkan ada sekitar 60 hertare lahan padi yang terendam dengan usia tanam rata-rata dua pekan.
Sementara menurut perhitungan BPBD, areal tanaman padi di sejumlah desa lainnya yang terendam air banjir berkisar 60-70 hektare per desa.
Seorang petani Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas, Jaiman menjelaskan tanaman padinya yang terendam air banjir seluas 4 hektare dengan usia dua pekan. ia berharap genangan segera surut sehingga lahan padinya bisa bertahan hidup.
“saya tidak ikut arusansi tanaman padi sehingga kalau gagal panen yang tidak memperoleh ganti rugi,” ujarnya.
Melubernya air hingga merendam persawahan di wilayah Kecamatan Kapas ini, lanjut dia, dikarenakan aliran air terganggu pembangunan pipa gas Gresik-Semarang (Gresem). Aliran air banjir yang masuk ke sungai tertutup timbunan tanah dan sebuah alat berat.
“Terhambatnya aliran genangan air banjir masuk sungai karena ada timbunan tanah dan alat ekskavator, tapi air masih bisa mengalir,” ucap Kepala Bidang Bina Manfaat Dinas Pengairan Bojonegoro Sapto Sumarsono yang ke lokasi genangan banjir bersama Sukirno.
Genangan banjir juga menghentikan kegiatan pemasangan pipa gas Semarang-Gresik di sejumlah desa di Kecamatan Kapas, sehingga puluhan pekerja tidak melakukan kegiatan pekerjaan pemasangan pipa gas.(*/mcb)