Bupati Anna Ajak Warga Bojonegoro Gotong-royong Cegah Covid-19
Bupati Anna Mu’awanah mengajak seluruh masyarakat Bojonegoro bergotong royong untuk mengatasi dan menecagah pandemi Virus Corona atau Covid-19. Ajakan tersebut disampaikan Bu Anna melalui on air atau siaran di Radio di LPPL Malowopati bertajuk “Warga Bertanya, Bupati Menjawab” dalam ngobrol santai, tapi serius tentang Covid-19, sejak pukul 19.30 Wib hingga 20.00 Wib.
Bu Anna menjelaskan, bergotong-royong yang dimaksud adalah dengan mengingatkan kesadaran di keluarga sendiri, tetangga, dan lingkungan untuk bersama-sama menjaga kebersihan, dan membiasakan hidup sehat.
“Kami juga telah melakukan langkah preventif dengan mensosialisasikan apa itu Virus Corona atau biasa disebut Covid-19 hingga keseluruh desa sejak 15 Maret 2020,” ujarnya.
Sejumlah kebijakan juga telah dilakukan Pemkab Bojonegoro dengan menerbitkan Peraturan Bupati (Perpub) Nomor 2 Tahun 2020 tanggal 15 Maret 2020 tentang Kejadian Luar Biasa (KLB) Non Alam Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Virus Corona (Covid 19). Semua kebijakan yang dikeluarkan Pemkab tersebut telah melalui pertimbangan, kajian matang, dan musyawarah dengan semua pihak.
Pemkab, lanjut Bu Anna, juga telah berkoordinasi dengan seluruh organisasi keagamaan, tokoh masyarakat, sekolah, pondok pesantren, untuk bersama-sama melakukan mitigasi dini dan tetap waspada ancaman Covid-19. Salah satunya mengimbau agar santri dan santriwatinya tidak melakukan aktivitas di luar pondok dengan berlebihan dan tetap belajar di rumah bagi yang di luar pondok.
“Kami juga membuat imbauan bersama MUI dan organisasi keagamaan agar kegiatan perayaan keagamaan untuk sementara waktu ditiadakan sampai situasi dan kondisi memungkinkan. Juga untuk hajatan masyarakat agar ditunda dulu. Tapi bagi yang sudah terlanjur untuk membatasi tamu dari luar daerah maksimal 10 orang,” tutur Bu Anna.
Selain itu juga mengimbau menunda kegiatan yang sifatnya bepergian keluar kota seperti ziarah atau rekreasi karena ada beberapa daerah yang statusnya positif Corona.
Dialog berlangsung interaktif. Banyak warga yang mengirimkan pesan kepada Bupati Anna untuk menanyakan lebih lanjut bagaimana kondisi sekarang ini.
Seperti Nadia, warga dari Kelurahan Ngrowo, Kecamatan Bojonegoro, yang mempertanyakan langkah kongkrit setelah dilaksanakan sosialisasi di seluruh desa. Pertanyaan juga disampaikan oleh Sumi dari Desa Bareng, Kecamatan Ngasem, yang takut akan penyebaran Virus Covid-19 dan langkah untuk mengantisipasinya.
Menjawab pertanyaan tersebut, Bupati Wanita pertama di Bojonegoro ini mengaku, selain gencar melakukan sosialisasi, juga memasang hand sanitizer, menyiapkan masker bagi yang sakit, dan melaksanakan penyemprotan disinfektan baik di sekolah, perkantoran, bank, dan fasilitas umum lainnya.
“Kami terus berkoordinasi dengan Camat, Danramil, Kapolsek, hingga lapisan kebawah untuk melaksanakan sosialisasi Virus ini,” tandasnya.
Tujuannya menyadarkan masyarakat, bagaimana pentingnya semua pihak bisa mengantisipaso penyebaran Virus Covid-19 dan cara pencegahannya. Semoga, hingga nanti tidak ada kasus Virus Corona di Bojonegoro ini.
Bupati menegaskan, jika sampai sekarang tidak ada kasus Suspect Covid-19 dan semoga tidak pernah ada. Karena itu bupati mengajak semua masyarakat untuk meningkatkan kepedulian, kegotong royongan, kewaspadaan, dan sebagainya.
Pertanyaan juga disampaikan oleh salah seorang petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Agus dari Kecamatan Kalitidu. Ia menanyakan kebijakan Pemkab Bojonegoro dalam memberi pelayanan kepada masyarakat di tengah penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).
“Bagaimana kami yang bersentuhan langsung dengan berbagai orang baik dari Bojonegoro maupun luar Bojonegoro yang mengisi BBM?,” ungkapnya.
Menjawab pertanyaan tersebut, bupati menyampaikan, telah memberi himbauan kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama melakukan aksi pencegahan terhadap penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).
Termasuk perusahaan maupun pengusaha yang menjual kebutuhan dasar masyarakat, seperti SPBU maupun perbankan.
“Pihak perbankan sudah kami imbau untuk membatasi jumlah antrean nasabah,” tandasnya.
Pihaknya berharap kepada pemilik SPBU untuk memberi proteksi terhadap petugas yang secara langsung melayani pembeli dengan memberi fasilitas cuci tangan atau handsanitizer.
Menurutnya, seberapapun usaha Pemkab Bojonegoro dalam melakukan pencegahan penyebaran Virus Corona, lebih efektif jika ada kesadaran masing-masing pribadi.
“Mohon kerjasama dan kegotong-royongan, mohon maaf jika ada penutupan beberapa ruang publik,” pungkasnya.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, Ani Pujiningrum menambahkan, hingga saat ini belum ada kasus suspect Covid-19 di Bojonegoro. Namun ada 10 orang dalam pengawasan (ODP).
“ODP ini karena 10 orang pernah ke daerah yang positif Covid-19. Jadi kita lakukan pengawasan selama 14 hari,” ujarnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta melaksanakan dan mematuhui instruksi dan imbauan yang dikeluarkan Pemkab Bojonegoro.
“Ini harus dimulai dari kesadaran diri sendiri. Karena percuma saja pemkab mengeluarkan imbauan kalau masyarakatnya tidak mendukung,” pesannya(Dwi/MCB)