Pemkab Bojonegoro Sosialisasi Ke 86 Pondok Pesantren Di Bojonegoro
Sebanyak 86 Pondok Pesantren (Ponpes) se Kabupaten Bojonegoro mengikuti sosialisasi penanganan virus Covid -19 yang diselenggarakan Pemkab melalui Dinas Kesehatan dan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), di ruang Partnership Room lantai IV gedung Pemkab Bojonegoro, Senin (16/3/2020). Sosialisasi ini juga dihadiri Bupati Bojonegoro Anna Muawannah, Asisten I Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Djoko lukito, Kepala Bagian Kesra, Sahari, PLt Kepala Dinas Kesehatan Ani Pujiningrum, dan para 86 pengasuh pondok pesantren .
Dalam kesempatan itu Bupati Bojonegoro Anna Muawannah menyampaikan bahwa, virus covid – 19 atau yang sering kita sebut sebagai virus corona memang sangat cepat penularanya, maka dari itu untuk meminimalisir adanya jatuhnya korban yang diakibatkan virus ini Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan terus melakukan sosisalisasi tentang bagaimana cara menangani virus corona. “Untuk sementara ini Bojonegoro masih aman belum ada warga yang terjangkit suspect corona, memang kemarin ada pasien yang dirujuk dirumah sakit Soesodoro yang mempunyai gejala mirip dengan ciri-ciri gejala Virus Corona, namun setelah diperiksa dan dicek hasilnya negatif dan pasien tersebut sudah mempunyai riwayat sakit paru-paru,” ungkap Bu Anna sapaan akrab Bupati Bojonegoro.
Selain itu lanjut Bupati, Pemkab juga akan terus berkoordinasi dengan Kapolres, Dandim 0813, semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah ) dalam menangani wabah virus covid – 19 ini. “Seperti halnya yang dilakukan Dinas PMD (pemberdayaan Masyarakat Desa) melakukan koordinasi dengan Kepala Desa untuk menyampaikan kepada warganya masing-masing agar tetap waspada dan jangan panik dalam menyikapi virus corona,” ujar Bu Anna.
Sementara itu Plt Dinas Kesehatan Ani Pujiningrum menjelaskan tentang pengetahuan dan upaya pencegahan dalam mengantisipasi covid 19. Corona virus (Covid-19) adalah virus baru penyebab penyakit saluran pernafasan, virus ini berasal dari Cina. “Gejala Klinis terinfeksi (COVID-19) adalah demam, batuk pilek, gangguan pernafasan, sakit tenggorokan, letih, lesu dan faktor risiko/kondisi tertentu kemungkinan terifeksi Covid-19 diantaranya memiliki riwayat perjalanan atau kontak dengan orang telah bepergian ke negara yang terjangkit dalam waktu 14 hari,” katanya.
Selain itu memiliki riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi Covid-19, bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien konfirmasi Covid-19. “Kita telah melakukan upaya pencegahan dan penyebaran virus corona dengan menerbitkan surat edaran kewaspadaan dan Respon Terhadap Kasus Pneumonia Wuhan Tiongkok dengan nomor 443.33/694/412.202/2020, tanggal 21 Januari 2020 Kepada Puskesmas dan Rumah Sakit se Kabupaten Bojonegoro,” jelasnya. Tak hanya itu pihaknya juga menyebarkan informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait Novel Coronavirus (COVID-19) melaui Puskesmas dan Jaringannya, siaran radio dan media massa, Pertemuan Program Surveilans (disampaikan Pencegahan dan Penanggulangan COV-19) dan Tatalaksana PD3I bagi Petugas Puskesmas dan Rumah Sakit se Kabupaten Bojonegoro. Melakukan Koordinasi dan Konfirmasi dengan Dinas Kesehatan Jawa Timur terkait Perkembangan kasus COVID-19 dan data Kepulangan Warga Bojonegoro dari Negara Terjangkit COVID-19 dan mengusulkan tambahan 2 RSUD sebagai backup. “Termasuk melakukan Koordinasi dengan Kodim 0813, kantor Imigrasi Bojonegoro, Polres Bojonegoro terkait pelacakan Kepulangan Warga Bojonegoro dari Negara Terjangkit COVID-19, dan melakukan pemantauan kepada warga Bojonegoro yang datang dari Negara terjangkit selama 14 hari sejak tanggal kedatangan,” imbuhnnya. Diakhir penjelasnnya Plt Kadin Kesehatan ini juga melakukan skrining kedatangan penumpang di Poskes Stasiun dan terminal Bojonegoro dengan mengisi kartu kewaspadaan COVID-19, serta telah membuka pusat informasi COVID-19 di call center 08113251666.