Bengawan Solo Siaga I, Warga di Minta Waspada
Sejak pukul 12.00 WIB siang tadi Kondisi Tinggi Muka Air ( TMA ) Bengawan Solo menunjukkan posisi siaga hijau atau siaga satu . Hal ini seperti yang disampaikan oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro, Heru Sugiharto, Kamis (30/11) siang tadi.
Dijelaskan berdasarkan pemantauan dan data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bahwa TMA Sungai Bengawan Solo terus menunjukkan peningkatan dan menyentuh di level siaga hijau yakni 13.10 peilschal pada pukul 12.00 WIB siang dan diprediksikan akan terus mengalami penaikan. Bahkan diprediksi kenaikan nanti akan menyentul di level kuning atau siaga II.
Hal ini karena hujan yang terjadi mulai daerah hulu sungai Bengawan Solo yang bermuara di Bengawan Solo. Jika beberapa daerah hulu menunjukkan trend naik sejak beberapa hari lalu bahkan ada yanf banjir. Kini kenaikan mulai dirasakan diwilayah Kabupaten Bojonegoro.
Sebagaimana data di Pusdalops BPBD Kabupaten Bojonegoro yang intensif melakukan pemantauan bahwa. Kenaikan TMA Bengawan Solo disebabkan tingginya curah hujan beberapa hari terakhir baik di Hulu maupun lokal Bojonegoro.Pada pukul 12.00 wib papan duga karangnongko menunjukkan skala 27.12 mdpl, sedangkan di TBS Kota Bojonegoro menunjukkan skala 13.09 mdpl. Siaga Hijau ( Siaga 1 ).
Mempertimbangkan masih adanya kontribusi air dr hulu madiun dan sekitarnya serta apabila pada sore hari ini terjadi hujan di wilayah Bojonegoro maupun Tuban, maka BPBD memprakirakan bahwa petang nanti TMA Bengawan Solo di Bojonegoro akan masuk SIAGA KUNING (Siaga 2 ).
Kabag Humas, BPBD, Heru Sugiharto, memberikan beberapa himbauan yakni Kasatker terkait dan Para Camat guna menyebarluaskan informasi ini kepada seluruh masyarakat khususnya yg tinggal di bantaran sungai Bengawan Solo.
“Ada beberapa langkah antisipasi dan kewaspadaan yang dapat dilakukan,” imbuhnya.
Langkah tersebut diantaranya mengikuti up date cuaca dan kenaikan TMA bengawan;mengaktifkan pemantauan kondisi bantaran bengawan tanggul dan infrastruktur banjir lainn, optimalisasi jaring komunikasi masyarakat, mempersiapkan dapur komunitas, inventarisasi peralatan dan relawan bencana, dan Lapor Cepat setiap kejadian bencana.(*dwi/mcb)