BPBD Bojonegoro Waspadai Tanggul Bengawan Solo Kanor
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mewaspadai tanggul kanan Bengawan Solo di Desa Kanor, Kecamatan Kanor, yang longsor sepanjang 120 meter.
“Tanggul di Kanor itu kritis, kalau jebol luapan Bengawan Solo bisa merambah jalan raya Bojonegoro-Surabaya,” kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, Kamis (16/2).
BPBD, lanjut dia, bersama Perwakilan Balai Besar Bengawan Solo di Bojonegoro, telah melakukan evaluasi terkait tanggul kanan Bengawan Solo di Kanor, yang longsor itu.”Soal perbaikan secara teknis akan ditangani Balai Besar Bengawan Solo di Solo,” jelas dia.
Dari hasil pemantauan yang dilakukan, lanjut dia, tanggul kanan Bengawan Solo di Kanor itu rawan jebol, karena lokasinya di tikungan sungai.
Selain itu, tanggul kanan yang rawan itu, juga mengalami longsor di sejumlah titik, ketika air Bengawan Solo airnya meningkat.”Sekarang tanggul itu rawan karena ketinggian air Bengawan Solo terus meningkat dengan cepat,” katanya menegaskan.
Menurut dia, meningkatnya ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir, Jawa Timur, tidak hanya memperoleh kiriman air banjir dari hulu Ngawi dan Jawa Tengah, tetapi juga pasokan air Kali Kening dari Tuban.
“Pasokan air Kali Kening Tuban cukup besar sehingga menambah debit banjir di Bojonegoro terutama di wilayah timur,” jelas dia.
Oleh karena itu, ia meminta warga di sepanjang bantaran di sejumlah desa di Kecamatan Kota, Kapas, Balen, Kanor dan Baureno, meningkatkan kewaspadaan.
“Tim SAR gabungan juga sudah kita siagakan, termasuk berbagai keperluan dalam menghadapi meluapnya Benggawan Solo sudah kita persiapkan, seperti perahu karet, tenda pengungsian, juga lainnya termasuk sembako,” paparnya.
Data di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengtelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air pada papan duga di Bojonegoro mencapai 13,85 meter (siaga hijau), pukul 18.00 WIB. (*/mcb)