Bojonegoro jadi Inspirasi Pemerintahan Terbuka di Indonesia
Festival Open Government Partnership (OGP) Bojonegoro cukup menarik banyak partisipan untuk saling mengambil peran. Selain unsur pemerintah, ada LSM, pengusaha, akademisi termasuk puluhan jurnalis dari berbagai media. Mereka menjadi satu dalam acara festival yang dihelat mulai Rabu (19/10) di gedung baru Pemkab Bojonegoro lantai 1, 2, 4 dan 7 itu.
Festival ini di pilih sebagai ajang pembuktian bahwa Pemkab Bojonegoro perlahan telah bertransformasi dan lebur dengan masyarakat. Pemkab mengambil partisipasi dan kritik rakyat sebagai masukan untuk membangun lebih baik.
Menurut Suyoto, Bupati Bojonegoro dalam melaksanakan keterbukaan Pemerintahan, Pemkab Bojonegoro memilih untuk berkolaborasi dengan empat sekawan (pemerintah, bisnisman, akademisi dan NGO). “Karena dengan kolaborasi akan ada sinergi yang terbentuk dan akan menemukan solusi setiap permasalahan yang ada,” katanya.
Dijelaskan, dalam pelaksanaannya partisipasi publik menjadi role utama untuk melakukan pencegahan konflik. “Bojonegoro memilih OGP sebagai langkah awal dalam melakukan pembangunan berkelanjutan kedepannya,” ujar Kang Yoto, sapaan akrab Bupati Bojonegoro.
Sementara itu menurut Rizki Feriyanto, Deputi Bappenas, OGP merupakan proses demokrasi besar yang berdasarkan keinginan masyarakat. Dan Bojonegoro bisa membuktikan keberhasilannya melakukan keterbukaan, bahkan mendekati sempurna. “Sehingga metode yang dilakukan seperti Musrenbangdes agar bisa terus berlanjut dan bisa menjadi contoh untuk daerah lain,” ungkapnya.
Selain itu, Rusnadi Pajang staf ahli Menteri Desa mengatakan bahwa metode pengelolaan dana Desa yang dilakukan Pemkab Bojonegoro bisa menjadi inspirasi lainnya. “Juga bisa meningkatkan untuk pengelolaan lebih baik dan transparan, sesuai dengan aturan yang telah di tentukan,” jelasnya dalam diskusi panel festival OGP.
Adapun Yanuar Nugroho, staf Kepresidenan menambahkan bahwa keterbukaan yang dilakukan Bojonegoro patut di berikan apresiasi. “Sebab, Bojonegoro merupakan salah satu pelopor keterbukaan level subnational di Dunia,” imbuhnya. (Rik/Kominfo)