Kerugian Banjir Bandang Bojonegoro Capai Rp800 juta
Bencana banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah Kabupaten Bojonegoro sejak awal Januari 2015 lalu, menimbulkan kerugian hingga ratusan juta. Kerugian itu meliputi rumah rusak, lahan pertanian, jalan desa, serta infrastruktur lainnya.
Sesuai data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, banjir bandang terjadi di 18 desa yang tersebar di 9 kecamatan. Banjir disebakan tingginya intensitas hujan hingga menyebabkan sungai di wilayah setempat meluap.
Sembilan kecamatan yang dilanda banjir bandang ini antara lain Kecamatan Temayang, Dander, Kedewan, Gondang, Kanor, Kepohbaru, Sekar, Malo dan Tambakrejo. Total kerugiannya mencapai Rp829.200.000.
Kerugian ini meliputi kerusakan rumah dan lahan persawahan milik warga. Tercatat, kerusakan terparah
akibat banjir bandang terjadi di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang yang menyebabkan 234 rumah rusak ringan dan 20 lainnya rusak sedang. Sementara lahan padi yang terendam terbanyak terjadi di Kecamatan Kanor yakni di Desa Simbatan, Piyak dan Palembon dengan luas total mencapai 186 hektare (Ha).
Sekretaris BPBD Bojonegoro, Nadif Ulfa menyatakan, kerugian akibat banjir bandang ini terbilang cukup besar. Namun pihaknya masih menunggu laporan resmi dari pihak kecamatan untuk menindaklanjuti adanya kerusakan yang terjadi pada rumah-rumah warga.
“Sampai saat ini baru proses pendataan dan identifikasi korban serta kerugian,” jelas Nadif.
Sementara itu, BPBD telah menyiapkan dapur umum serta pos-pos pengungsian di daerah-daerah rawan banjir untuk mengantisipasi jika banjir tiba-tiba melanda.
Seperti diketahui, beberapa kecamatan merupakan wilayah rawan banjir, terutama saat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur lebih dari dua jam. Bahkan, pada Selasa (17/2) kemarin, banjir bandang juga melanda 4 kecamatan di Bojonegoro yakni Kecamatan Sekar, Kasiman, Malo dan Tambakrejo yang menghanyutkan 3 jembatan kayu.(*lya/dwi)