80 Rumah di Gondang Terancam Longsor
Selain bencana angin puting beliung yang menyertai hujan di Kabupaten Bojonegoro, di musim penghujan juga sering terjadi tanah longsor baik di sepanjang bantaran sungai Bengawan Solo maupun di wilayah dataran tinggi di Bojonegoro bagian selatan. Seperti yang terjadi Rabu (18/2) kemarin, longsor terjadi di Dusun Tretes, Desa Pragelan, Kecamatan Gondang yang menyebabkan tanah di hutan KPH Bubulan ambles sepanjang 400 meter.
Hal ini disampaikan Andik Sudjarwo, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro. Dari lonsoran ini, ujar andik, ada sekitar 80 KK yang terancam jika terjadi longsor susulan dengan skala yang lebih besar. Menurutnya, potensi longsoran akan terus ada selama musim penghujan.
“Selama musim penghujan, telah kita identifikasi ada potensi longsor di daerah hutan,” tutur mantan Sekretaris Dinas PU ini.
Andik menyebutkan, pihaknya telah mendatangkan tim ahli dari Kementerian ESDM untuk mengetahui potensi longsor di beberapa wilayah yang rawan longsor di tahun 2014 lalu. Hasilnya, 80 rumah terancam longsor dan harus melakukan tindakan antisipatif dengan mengungsi.
“Sudah disosialisasikan melalui kepala desa agar warga yang terancam longsor sementara mengungsi ke wilayah yang aman. Namun, hingga kini belum ada yang mengungsi,” lanjutnya.
Tak hanya di Kecamatan Gondang, longsor juga telah terjadi di 3 kecamatan lainnya yakni Kecamatan Temayang, Sekar dan Kalitidu. Hingga saat ini, pasca longsor telah ada 8 rumah yang retak di bagian lantai karena terdampak di Desa Pragelan, Gondang. Sementara di Desa Brenggolo, Kalitidu ada 3 rumah warga yang rusak berat akibat longsoran tebing sungai Bengawan Solo dan harus dipindah. (lya/*acw)