Bojonegoro, Media Center – Sebanyak 44.588 hektar lahan pertanian di Kabupaten Bojonegoro mulai ditanami padi pada musim tanam kedua tahun ini. Dinas Pertanian mengimbau petani untuk menggunakan pupuk kandang guna mengantisipasi hama.
Menurut Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian (Disperta) Bojonegoro, Zaenal Fanani, untuk musim tanam kedua kali ini beda dengan musim tanam pertama. “Musim hujan biasanya banyak penyakit klu musim kemarau biasanya banyak hama,” katanya Rabu (3/6/2020).
Musim kemarau tahun ini, kata dia, diprediksi musim kemarau basah. Artinya pada musim kemarau masih akan ada turun hujan. Sehingga jika tidak ada cukup air di wilayahnya, petani diimbau tidak menanam padi, melainkan tanaman lainnya. “Hati-hati terhadap organisme pengganggu tanaman. Untuk petani yang tanam tembakau perlu hati-hati karena musim ini adalah kemarau basah,” tegasnya.
Sesuai data di Dinas Pertanian, luas pertanian yang memasuki masa panen pada Juni kini 6.248 hektar yang tersebar di 17 kecamatan. Luas lahan pertanian paling luas yang diperkirakan panen pada Juni adalah di Kecamatan Ngraho yakni 1.087 hektar. “Sedang di Purwosari seluas 822 hektar dan Kecamatan Ngasem 557 hektar,” terangnya.
Untuk luas lahan yang akan ditanami padi Juni kini tersebar di 8 kecamatan. Yakni di Margomulyo, Baureno, Kanor, Balen, Trucuk, Kalitidu, Malo dan Padangan. “Antisipasi kekeringan, Dinas Pertanian mengoptimalkan irigasi, embung, dan pompa air,” tutur Zaenal.(NN)